Tanggal Rilis | : | 1 April 2011 |
Ukuran File | : | 0.16 MB |
Abstraksi
ewline">
Pada Maret 2011 , Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah tercatat 102,14 persen atau turun
1 ,01 persen dibanding NTP Februari 2011 (103,19 persen). Hal ini disebabkan karena turunnya
indeks harga yang diterima petani sebesar 0,74 persen (134,12 persen), sedangkan indeks harga
yang dibayar petani naik sebesar 0,28 persen ( 131,31 persen ).
Dilihat dari 5 (lima) subsektor, hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yaitu
subsektor Perikanan naik sebesar 0,28 persen, sedangkan subsektor Tanaman Pangan turun
sebesar 1,60 persen (107,70 persen), subsektor Hortikultura turun 0,27 persen (108,39 persen),
subsektor Peternakan turun 0,40 persen (91,40 persen), dan subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat turun sebesar 0,93 persen (87,82 persen).
Pada Maret 2011 , indeks harga yang diterima petani (IT) turun 0,74 persen (134,12 persen)
dibandingkan dengan IT Februari 2011 . Penurunan ini disebabkan karena IT pada Tiga subsektor
mengalami penurunan yaitu : subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) turun 0,65 persen
(115,37 persen), subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,34 persen (142,11 persen), dan
subsektor Peternakan turun sebesar 0,08 persen (117,38 persen), sedangkan subsektor
Hortikultura naik sebesar 0,04 persen (144,28 persen), dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,40
persen ( 130,11 persen ).
Indeks Harga yang dibayar petani (IB) Bulan Maret naik 0,28 persen dibandingkan Februari 2011 ,
kenaikan ini disebabkan karena IB pada 5 subsektor semua mengalami kenaikan, yaitu subsektor
Tanaman Pangan naik 0,27 persen (131,95 persen), subsektor Hortikultura naik 0,32 persen
(133,11 persen), subsektor Perkebunan Rakyat (TPR) naik 0,28 persen (131,38 persen),
subsektor Perikanan naik 0,12 persen (123,72 persen), dan subsektor Peternakan naik sebesar
0,32 persen (128,42 persen).
Perubahan Indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka Inflasi / Deflasi pada
wilayah Pedesaan. Pada Maret 2011 terjadi kenaikan sebesar 0,33 persen (135,55 persen).
Kenaikan ini disebabkan karena hampir semua kelompok mengalami kenaikan yaitu kelompok
Bahan Makanan naik 0,03 persen, kelompok Makanan Jadi naik 0,63 persen , kelompok
Perumahan naik 1,19 persen, kelompok Sandang naik 0,90 persen, dan Pendidikan, Rekreasi &
Olah Raga naik 0,09 persen , kelompok Transportasi & Komunikasi naik sebesar 0,34 persen dan
kelompok Kesehatan naik sebesar 0,43 persen