Selama Juli 2019 terjadi Deflasi di Sampit 0,26 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Selama Juli 2019, Kota Sampit mengalami deflasi sebesar (0,26 persen) dengan indeks harga konsumen sebesar 141,16 (Juni 2019) menjadi 140,79 (Juli 2019). Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,24 persen dan laju inflasi “year on year” (Juli 2019 terhadap Juli 2018) sebesar 2,90 persen. Kota Sampit menempati peringkat ke-11 kota deflasi di tingkat nasional. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga (1,88 persen) dan deflasi tertinggi di Tual 1,55 persen) . Deflasi di Sampit terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,64 persen) dan bahan makanan (0,30 persen).
- Komoditas yang memiliki andil tertinggi terhadap penurunan indeks harga di Kota Sampit selama Juli 2019 secara berturut turut adalah Angkutan Udara, Bawang Merah, Beras, Tulang Sapi, dan Bawang Putih. Sementara itu, komoditas yang memiliki kontribusi terhadap terjadinya inflasi yaitu Cabai Rawit, Ketimun, Akademi/Perguruan Tinggi, Kulkas/Lemari Es, dan Emas Perhiasan.
- Dari 9 kota IHK di Pulau Kalimantan selama Juli 2019, hampir seluruh kota pantauan harga mengalami deflasi. Sedangkan inflasi terjadi di tiga kota yaitu Samarinda (0,59 persen), Tanjung (0,18 persen), dan Singkawang (0,13 persen). Deflasi tertinggi terjadi di Tarakan (0,64 persen) dan terendah di Balikpapan (0,08 persen). Indeks harga yang cukup tinggi terjadi di Tarakan (0,64 persen) dan terendah di Balikpapan (0,08 persen). Indeks harga di Palangka Raya (133,55 persen) merupakan paling rendah dibandingkan beberapa kota lainnya. Tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Banjarmasin (4,21 persen).