Selama September 2018, Penumpang Lebih Memilih Pelabuhan Kumai (68,27 persen) dan Bandara Tjilik Riwut (50,34 persen)
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Jumlah penumpang melalui transportasi laut turun 27,94 persen dari 26.642 orang (Agustus 2018) menjadi 19.198 orang (September 2018)
- Arus lalu lintas barang melalui laut naik 4,56 persen dari 1,50 juta ton (Agustus 2018) menjadi 1,57 juta ton (September 2018)
- Kenaikan terjadi pada volume bongkar barang (64,88 persen)
- Frekuensi penerbangan turun 2,73 persen dari 2.052 penerbangan (Agustus 2018) menjadi 1.996 penerbangan (September 2018)
- Jumlah penumpang melalui transportasi udara turun 6,58 persen dari 180.335 orang (Agustus 2018) menjadi 168.463 orang (September 2018)
- Arus lalu lintas barang melalui udara turun 22,18 persen dari 2.525 ton (Agustus 2018) menjadi 1.965 ton (September 2018). Penurunan berasal dari volume bongkar barang (25,77 persen) dan muat barang (13,58 persen).
- Melalui pelabuhan laut, aktivitas penumpang didominasi di Kumai (68,27 persen), dan barang di Sampit (52,26 persen). Sedangkan melalui pelabuhan udara, didominasi Tjilik Riwut baik aktivitas penumpang (50,34 persen) maupun barang
(55,93 persen).