Tanggal Rilis | : | 3 Agustus 2020 |
Ukuran File | : | 1 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 29 mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Timika (1,45 persen) dan deflasi tertinggi di Manokwari (1,09 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-29 kota deflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-10 kota inflasi di tingkat nasional.</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Deflasi di Palangka Raya (0,22 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,82 persen) dan transportasi (1,39 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Inflasi di Sampit (0,28 persen) juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok transportasi (3,84 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,96 persen), serta penyedia makanan dan minuman/restoran (0,75 persen).</span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi (0,03 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,94 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (2,03 persen) yang cukup rendah.</span></font></li></ul></div><div style="font-family: Arial, Verdana; font-size: 10pt; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal;"><br></div>