Pada bulan September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 137.884 orang (5,26 persen), bertambah 421 orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 137.463 orang (5,36 persen).
Selama periode September 2016 - September 2017 penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 7.722 orang (dari 40.615 orang pada September 2016 menjadi 48.337 orang pada September 2017), sementara itu daerah perdesaan berkurang 7.301 orang (dari 96.848 orang pada September 2016 menjadi 89.547 orang pada September 2017)Penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 4,49 persen, naik menjadi 5,01 persen pada September 2017. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 5,83 persen pada September 2016 menjadi 5,41 persen pada September 2017. Garis Kemiskinan pada September 2017 yaitu Rp 406.836, naik dari September 2016 yang hanya sebesar Rp 380.524 (6,91 persen)Komodi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, di antaranya adalah beras, rokok kretek fi lter, daging sapi, daging ayam ras, gula pasir, telur ayam ras, dan mie instan. Sedangkan komodi bukan makanan yaitu biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan Pada periode September 2016 - September 2017. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) naik dari 0,648 menjadi 0,840, ini mengindikasikan bahwa pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga naik dari 0,146 menjadi 0,197. Angka ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk makin melebar Jika dibandingkan antar provinsi di Pulau Kalimantan pada September 2016 angka kemiskinan ter nggi di Provinsi Kalimantan Barat (7,86 persen), sedangkan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan (4,70 persen)